Sumber asli:
“Why the internet is obsessed with Labubu dolls,” TODAY.com — Annie Shigo, 2025
Selama enam bulan terakhir, satu aksesori tampaknya muncul di mana-mana—mulai dari pusat perbelanjaan, kafe, tas selebritas, hingga gantungan kunci para remaja. Labubu, makhluk mungil dengan ekspresi nakal ini, telah menjelma menjadi salah satu tren mainan paling fenomenal menjelang 2025–2026. Antrean sepanjang puluhan meter di toko Pop Mart, penjualan yang habis dalam hitungan detik, dan lonjakan pencarian Google hingga jutaan membuatnya resmi menjadi “it girl accessory” terbaru di dunia koleksi.
Meskipun terlihat imut dan bersahabat, Labubu justru terkenal karena sulit dibeli. Sama seperti tren viral sebelumnya—misalnya demam tumbler Stanley—stoknya lenyap sekejap untuk kemudian muncul kembali di pasar reseller dengan harga yang meningkat hingga lima kali lipat. Padahal harga ritel resminya cukup terjangkau, mulai dari USD 25 hingga USD 100, tergantung seri dan ukurannya.
Fenomena ini tidak hanya menjadi tren mode, tetapi juga perbincangan serius di kalangan kolektor, toko mainan, hingga analis perilaku konsumen.
Labubu bukan sekadar plushie lucu. Ia memiliki sejarah kreatif yang menarik.
Makhluk ini berasal dari karya Kasing Lung, seorang seniman Hong Kong yang menciptakan dunia fantasi Nordik dalam sebuah buku cerita bergambar. Dari karakter-karakter yang muncul di buku tersebut, Pop Mart—perusahaan mainan raksasa asal Tiongkok—meluncurkan koleksi pertama The Monsters Series pada tahun 2019.
Sejak itu, permintaan untuk Labubu melonjak setiap kali rilis seri baru.
Anggota The Monsters lainnya termasuk:
Ciri khas Labubu membuatnya mudah dikenali:
Desainnya bisa berbeda di setiap rilis—mulai dari kostum, ekspresi wajah, palet warna, hingga aksesori mini.
Kasing Lung sendiri menjelaskan bahwa meskipun tampak nakal, Labubu adalah makhluk baik hati yang sering terlibat masalah karena rasa ingin tahunya. Cerita ini membantu menciptakan kedekatan emosional antara penggemar dan karakter.
Selain daya tarik estetika dan latar cerita, faktor terbesar popularitas Labubu adalah statusnya sebagai barang koleksi yang langka.
Menurut Google Trends, pencarian untuk kata kunci:
mencapai 2,1 juta pencarian pada Agustus 2025, menjadikannya salah satu tren global terbesar dalam kategori “collectible toys.”
Sebagian besar seri Labubu dijual dalam format blind box—kotak misteri yang hanya berisi satu figur acak. Setiap seri biasanya terdiri dari enam karakter, plus satu karakter rahasia.
Inilah yang membuat penggemar betah membuka kotak demi kotak demi mengejar versi langka.
Labubu menjadi simbol status baru, terutama di media sosial. Influencer, pelajar, hingga selebritas sering terlihat mengenakannya sebagai gantungan tas.
Fenomena ini sejalan dengan tren “little treat culture”, yaitu pembelian kecil yang memberikan dorongan dopamin—terutama di tengah naiknya biaya hidup global.
Pop Mart merilis stok baru secara terbatas:
Setiap drop hampir selalu sold out dalam beberapa menit.
Kepopuleran Labubu turut menghadirkan versi tiruan, terutama yang disebut “Lafufu.”
Ciri Labubu asli antara lain:
Jika giginya berjumlah 8 atau lebih dari 9, hampir pasti itu tiruan.
Karena permintaan terus meningkat, Pop Mart memperluas lini produk:
Hasilnya?
Sold out seketika.
Untuk kolektor yang menginginkan ukuran jumbo, Pop Mart merilis Labubu raksasa seharga USD 114.99.
Hasilnya?
Juga sold out.
Opsi resmi:
Opsi lainnya:
Namun harga resale bisa mencapai ratusan dolar, terutama untuk varian langka.
Labubu telah mencapai tingkat pengakuan budaya pop yang lebih tinggi ketika karakter ini tampil sebagai float resmi pada Macy’s Thanksgiving Day Parade ke-99.
Float tersebut menampilkan:
Semua digambarkan sedang “jahil tapi manis” menghias gedung untuk pesta Friendsgiving.
Macy’s membangun float tersebut di Macy’s Parade Studio seluas 72.000 kaki persegi di Moonachie, New Jersey.
Ini adalah momen bersejarah bagi Pop Mart dan menjadi akses besar menuju pasar mainan Amerika.
Ketika Labubu asli sulit didapatkan, banyak penggemar beralih ke:
Harga ritel berkisar USD 4.99–12.99 untuk outfit.
Bagi yang ingin mencari pengganti sementara, berikut beberapa item populer yang sering direkomendasikan oleh kurator mainan internasional:
Rentang harga: USD 7–50.
Labubu bukan sekadar tren sesaat. Ia adalah gabungan antara:
Di dunia koleksi, faktor tersebut merupakan formula sempurna untuk menciptakan ikon jangka panjang—mungkin bahkan sekelas Hello Kitty atau Be@rbrick di masa depan.
Dengan semakin banyak rilis baru dan ekspansi Pop Mart secara global, Labubu tampaknya siap mempertahankan statusnya sebagai “it collectible” hingga tahun 2026 dan seterusnya.